Sabtu, 22 Maret 2014

Tips Membuat Screen Sablon Kaos Manual Bagus

0 komentar
republiksablon.com terima sablon manual
Selain kaos polos, screen juga dapat dikatakan sebagai faktor penunjang utama dalam tercipta sablon kaos yang benar-benar sesuai selara bahkan sangat mungkin dikatakan sebagai actor kesuksesan dalam proses sablon manual. Memang siapa yang menggunakan juga memberikan kontribusi tersendiri.

Terlepas dari persolan itu semua, sejak mengetahui screen adalah tokoh utama dalam dunia sablon. Lalu bagaimana mengetahui syukur-syukur membuat screen yang bagus. Sebanarnya bagus atau tidaknya tergantung pada perawatan sendiri.  Jika dirawat dengan baik, seperti dicuci dan dikeringkan setelah penggunaan, screen dapat bertahan lama.

Kendati demikian bukan berarti tanpa kendala. Hal-hal yang seringkali menjadi ganjalan screen sendiri antara laina, seperti ukuran sablon yang lebih besar dari screen yang dimiliki atau screen yang robek setelah beberapa kali pemakaian dan tak bisa diterpakai lagi sehingga membutuhkan screen yang baru. 

Kenapa harus membeli, jika membuat screen sendiri dapat dilakukan dengan mudah, yang terpenting kenali dulu screen kemudian tinggal membeli bahan-bahan yang mempunyai kualitas di atas rata-rata. Soal pengenalan bagian screen sebenarnya terbagi menjadi dua bagian utama yaitu bingkai (frame) dan kain screen (sering disebut kasa).

Untuk bingkai sendiri biasanya ada hal terbuat dari kayu atau alumunium.  Untuk bingkai yang terbuat dari kayu, bahan yang digunakan haruslah stabil. Karena itu disarankan jika untuk pembuatan bingkai ini adalah kayu jati tua yang sudah kering. Jenis kayu ini memiliki ketahahan yang kuat, awet, dan stabil dalam segala cuaca.

Sebelum membuat screen ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan. Bahan utamanya adalah kain screen dan kayu. Alat yang diperlukan seperti palu, paku, lem, staples, penggaris, dan gunting. Berikut ini adalah cara membuat screen.

Menentukan ukuran

Tentukan dulu ukuran bingkai yang akan dibuat. Ukuran bingkai bervariasi, ada yang kecil untuk desain yang kecil hingga besar untuk menyablon spanduk. Ukuran bingkai disesuaikan dengan besar kecilnya desain yang akan dicetak.

Membuat bingkai

Setelah menentukan ukuran yang akan dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat bingkai. Diameter bingkai juga harus diperhatikan jangan terlalu tebal dan terlalu tipis. Potong kayu sesuai panjang yang diinginkan dan paku dengan rapi sehingga menjadi bingkai yang rata, rapi, dan licin.

Memilih kain

Setelah bingkai siap, pilihlah kain screen (mesh) sesuai kebutuhan. Kain screen ini memiliki kerapatan yang berbeda-beda, tergantung dari detail yang diperlukan saat menyablon. Ada dua jenis kain screen, yaitu yang berwarna putih dan kuning. Penggunaan keduanya pun sesuai kebutuhan. Kain screen kuning biasanya digunakan untuk desain yang detail karena hasilnya lebih jelas dan bagus.

Memasang kain

Bentangkan kain pada bidang yang datar. Pasang kain ke bingkai dan pastikan saat direkatkan (baik di lem maupun staples) kain rata, lurus, kencang, dan datar.

Mari lebih kreatif dan selamat mencoba

Senin, 17 Maret 2014

Tips Mengetahui Jenis-jenis Bahan

0 komentar
republiksablon.comSetelah republiksablon kenalan ama tinta, kini giliran kita sebagai layanan jasa sablon kaos manual ingin berlanjut  tentang apa saja yang perlu atau memang mesti diketahui dari dunia sablon manual.

Memang untuk tips kali ini gak ada hubungannya secara langsung dengan teknik sablon manual, tapi bukan berarti dilantarkan begitu saja/gak dianggap penting.

Soalnya, ada sebagian bahkan bisa dikatakan banyak dari teman-teman yang masih tidak mengetahui jenis-jenis bahan yang bakal digunakan sebagai media sablon kaos. Padahal untuk mengetahui pembeda antara jenis antara satu kain dengan yang lainnya cukuplah sederhana, yakni dengan cara mengelus-elus ke dua permuakan bahan tersebut.

Tinggal disimpulkan saja hasilnya, apakah serat benang halus, agak kasar, kasar, kasar banget. Jika sudah demikian tinggal dicocokan aja dengan ciri-ciri bahan tersebut. Ada pun ciri-cirinya/ tips untuk membedakan jenis-jenis bahan, antara lain:

a. Bila yang didapat serat benang lebih halus dengan hasil rajutan dan penampilan lebih rata maka dapat disimpulkan bahan tersebut adalah  Katun Combed ( Nama inggrisnya = Cotton Combed ).

Yups, jenis  bahan ini pada saat ini begitu digemari hampir seluruh orang bahkan bisa dikatakan bahan yang paling bagus, No. 1 :cantik biasa di pakai oleh merek kaos international SPYDERBILT, NO FEAR, BILLABONG, GIORDANO, ESPRIT, dan merek-merk lokal seperti JOGER, C59, IEBE, DAGADU. Bahan katun 20’s & 30’s ini sangat umum dipakai para pelaku DISTRO CLOTHING.

b.    Untuk berikutnya, bila hasil dari elus didapat agak kasar  dengan hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata dibandingkan yang pertama, maka bisa diperkirakan jenis bahan ini adalah Katun Carded ( Nama inggrisnya = Cotton Carded ) atau orang-orang menyebutnya semi combed.

Untuk bahan yang satu ini dapat dikatakan sebagai adik dari bahan yang pertama atau yang  bahan kualitas No. 2.  Tapi tak usah kuatir, untuk sifat bahan ini masih mempunyai kesamaan dengan yang pertama, yakni sama bisa menyerap keringat dan tidak panas, karena bahan baku dasarnya adalah serat kapas.

c.    TC ( Teteron Cotton ).

Adapun bahan ini atau dapat dikatakan kurang lembut  dibandingkan dengan pemaparan sebelumnya. Maklumin saja, untuk jenis bahan ini merupakan campuran dari Cotton Combed 35 % dan Polyester ( Teteron ) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan. Kelebihannya jenis bahan TC lebih tahan ’shrinkage’ (tidak susut atau melar) meskipun sudah dicuci berkali-kali.

d.  CVC ( Cotton Viscose )


Sama halnya dengan yang sebelumnya, bahan ini dirasa kurang lembut lantaran adanya perpaduan antara Cotton Combed dengan Viscose dengan perbandingan 55% : 45% Viscose.  Kendati demikian, bahan ini juga ada kelebihannya, yakni tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

e.Polyester atau PE

Untuk yang satu  ini sangat berbeda dengan sebelum-sebelumnya, maka untuk kainnya sendiri akan sangat berbeda. Soalnya, Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan berupa serat fiber poly dan yang untuk produk plastik berupa biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan panas dipakainya


Gimana, masih bingung? Kalua masih datang aja ke tempat kami dengan alamat perbatasan antara Jakarta dnegan Tanggerang, yakni Ciputat


ini alamat lengkapnya, Jl. Raya Cirendeu rt 004/05
Pisangan Timur, CIputat
Tangsel
15412


Kamis, 20 Februari 2014

Tips Merawat Sablon Kaos

0 komentar
foto ini adalah jepretan republiksablon.com
Bagiamana caranya agar sablon pada kaos agar tetap awet terjaga meskipun telah berumur (bertahun-tahun) lamanya? Setidaknya itu pertayaan yang sering kali dilontarkan.Hasil obrolon dengan republiksablon yang semoga saja dapat menjawab kebingungan tersebut, ada sedikit tips semoga saja bisa membantu teman-teman dalam merawat agar sablon kaos tetap terjaga meski telah lama berumur. 

Tipsnya cukup sederhana gak terlalu pusing-pusing tinggal perhatian  menencuci, penjemuran, dan penyetrikaan yang baik. Agar kualitas dari material bahan dapat bertahan lama.


1.Pisahkan saat dicuci

Sebelum dilakukan perendaman alangkah bijaknya jika dilakukan Pemisahan kaos antara kaos berwarna kuat seperti hitam, merah, biru, dsb dengan kaos berwarna putih. Hal ini guna mencegah seandainya warna kuat tersebut luntur tidak mengakibatkan kaos putih kesayangan anda terkena dampaknya. Pisahkan juga antara pakaian yang kotor dengan yang kurang kotor agar kotoran tidak berpindah.

2.  Proses Perendaman

Kebiasan atau hampir bisa dikatakan kebayakan orang sebelum mencuci terlebih dahulu pakaian direndam. Pada perendaman ini sebaiknya menggunakan suhu air yang rendah dan jangan terlalu lama. Tujuannya tak lain agar warna, elastisitas serat benang, dan tinta sablon tidak mengalami perkontaminasian kadar air yang menyebabkan kehancuran pada warna dan kualitas sablon (terlebih sablon yang berbasis kadar air yang tinggi).

Atas dasar itu, kami republiksablon menyarankan kepada para teman-teman agar tidak merendam pakaian lebih dari 30 menit dengan suhu panas, dan untuk kaos lama tidak lebih dari 1 jam. Selain itu perlu diperhatikan pula dalam penggunaan  deterjen sebaiknya jangan berlebihan. Karena deterjen berlebih dapat  mengakibatkan sablon pada kaos cepat rusak..



3.Jangan disikat

Dalam pencucian sangat dianjurkan untuk menghindari penyikatan utamanya pada kaos berbahan cotton yang memiliki tekstur kain yang lembut. Langkah ini dilakuakan agar terhindar dari kerusakan pada tekstur kain. Walaupun dibeli di butik wanita terkenal dengan bahan bagus. Hindari juga kucekan dan perasan yang kuat karena selain merusak pori-pori baju juga dapat mengonyak sablon, khususnya pada kaos selain warna putih dan abu.

4. Noda

Jika terkena noda maka sebaiknya secapat mungkin dicuci. Gunakan shampoo/detergen, oleskan pada bagian nota. Gosok dengan halus dan bilas dengan air bersih.

5.  Hindari pemutih

Kalau bisa bahkan sangat disarankan agar tidak menggunakan pemutih dalam mencuci kaos bersablon. Hal ini karena reaksi kimia pemutih dapat mengakibatkan sablon menjadi luntur / terkelupas. Disamping itu juga membuat kaos lebih cepat tipis dan kasar.

6. Hindari mencuci dengan mesin cuci

Nah, lantaran malas menyuci maka menggunakan mesin cuci padahal langkah ini sangat dianjurkan bahkan mendekati pelarangan. Alangkah baiknya buang rasa malas untuk mencuci secara manual. Soalnya, mencuci dengan mesin cuci dapat mengakibatkan kaos menjadi melar, sablon cepat rusak dan pori - pori kain kasar. Hal ini karena saat berputar kaos akan menerima beban tarik - ulur dan gesekan dengan kain lain disekitarnya.

7.      Jemur terbalik

Tahukah anda bahwa sinar matahari berlebih dapat mengakibatkan warna kaos dan sablon anda memudar. Untuk mencegahnya jemur kaos t shirt anda dengan posisi terbalik. Bagian dalam menghadap luar,dan bagian yang bersablon di dalam.

8.      Jangan digantung

hindari menggantung dengan hanger pada bagian leher t shirt kaos. Hal ini karena dapat mengakibatkan leher kaos lekas melar. Melarnya ini akibat tidak kuat menahan beban air yang ada pada kaos basah. Hindari juga menggantung kaos pada tali/kawat jemuran, karena kontur tali / kawat dapat dengan mudah merusak tekstur kain yang halus. Walaupun itu baju branded dengan kualitas bahan bagus, jemurlah dengan cara yang benar.

Kurang lebih begitu paparan hasil sering dengan republiksablo, jika ada pertanyaan yang berkaitan dengan sablon langsung aja hub dengan alamat http://republiksablon.com/



Kamis, 06 Februari 2014

Sejarah Sablon Kaos

0 komentar
Sablon kaos atau kaos sablon tentu sudah tak asing lagi. Kaos ini hampir mejeng di setiap toko-toko, pasar swalayan, pinggir jalan. Tapi antara agan-agan tau gak gimana sejarah kaos sablon bisa muncul. Untuk itu, sekadar ingin berbagi aja buat teman-teman sekalian semuanya.

Hasil pencarian di mesin pencarian google, didapat sejarah panjang mengenai sablon. Begini kurang lebih cerita tentang kaos sablon hingga mendunia.

Awalnya, kaos sablon ternyata sudah lama dikenal khususnya di daerah Asia, namun menurut data yang penulis temukan...kita dapat melacak kelahiran sablon dimulai seperti yang sudah penulis sarikan dari berbagai sumber, sebagai berikut:

"Dahulu, ada seorang  Jepang yang bernama: Yuzenzai Miyasaki pada tahun 1654-1736, kemudian pada tahun 1822-1890 masih orang Jepang  juga yang bernama  Zikukeo Hirose memperkenalkan dan menggunakan tehnik cetak sablon. Pada awalnya cetak sablon dikembangkan untuk kebutuhan pencetakan kimono yang merupakan pakaian khas Jepang, karena ketika  kimono ditulis dengan tangan menjadi  sangat mahal harganya.

Maka untuk mempermudah dan menekan biaya produksi, maka proses pencetakan Kimono menggunakan tehnik sablon ini.

Seiring waktu yang berjalan, tehnik cetak sablon berkembang dari negeri matahari terbit hingga ke daratan Eropa pada tahun 1851-1862. Penulis tidak menemukan data sejarah yang dapat menjelaskan perjalanan tehnik sablon dari Jepang hingga tiba ke daratan Eropa.  Pada tahun 1868 Joseph Swan mendirikan atau menemukan produk autotype. Kondisi sosial politik di Eropa pada umumnya pada akhir abad 18 dan dipermulaan abad 19, sedang terjadi Revolusi Industri.

Di era inilah, dengan semangat industri, sablon mendapat modifikasi yang sangat mempercepat perkembangannya. Dengan banyaknya penemuan-penemuan dalam bidang ilmu pengetahuan, sablon tak luput dari sentuhan tersebut. Pada tanggal 11 Juli 1907 Samuel Simmon yang berkebangsaan Inggris mendapatkan hak patentnya untuk teknik cetak sablon.

Tahun 1914 hingga 1918, dunia goncang karena terjadinya Perang Dunia I. Peta politik dan ekonomi mau tidak mau terjadi pergeseran yang signifikan. Eropa yang pada awalnya menjadi kiblat segala hal mulai tergeser, akibat efek Perang Dunia I yang telah memporakporandakan berbagai sendi. Maka pada 19 inilah, Amerika mulai menunjukan kekuatan magnetnya dalam bidang Industri dan Ekonomi. Maka penulis berasumsi, akibat terjadinya perubahan kiblat Industri dan Ekonomi inilah, sablon akhirnya jalan-jalan hingga tiba di Amerika. Sablon tiba dengan selamat di Amerika, sehingga pada tahun 1924 pertama kalinya proses cetak sablon dilakukan di atas bahan tekstil dan kemudian pada tahun 1946 MC Kornick dan Penney menemukan mesin cetak sablon. Akibat dari penemuan mesin cetak sablon inilah, Industri sablon mengalami perkembangan yang signifikan, mulai dari hanya sebagai tehnik cetak Kimono, kini sablon bermetamorfosis sebagai tehnik cetak pada hampir segala medium berbahan tekstil.

Perkawinan tehnik sablon dan seni design memang sudah dari awal penemuannya sangat dekat bahkan boleh dikatakan intim.  Adalah seorang yang bernama Andy Warhol, seorang berkewarganegaraan Amerika Serikat yang kembali mempopulerkan tehnik Sablon ini untuk kebutuhan Seni.

Karya monumental Andy Warhol ini adalah pembuatan gambar Marlyn Monroe yang menggunakan tehnik pewarnaan dengan banyak Warna pada tahun 1962.

Bahkan jauh sebelum Andy Warhol, sebenarnya ada sebuah gerakan yang membuat garis dikotomi; antara tehnik sablon guna kepentingan Industri komersil dan penggunakan tehnik sablon sebagai pencapaian karya seni. Tepatnya pada 1930, didirikanlah sebuah Perkumpulan  Serigrafi Nasional yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai National Serigraphic Society, yang merupakan awal dikenalnya nama Serigrafi pada Penggunaan istilah Serigrafi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu “Seri” (sutra), dan bahasa Yunani “graphein” (menulis atau menggambar). Karena namanya inilah, maka tehnik sablon dikenal dengan istilah Silk Screen Printing.

Seorang wirausahawan, seniman, sekaligus investor dari Amerika bernama Michael Vasilantone, mengembangkan suatu mesin penyablonan untuk lebih dari satu warna serta mematenkannya pada tahun 1960. Mesin penyablonan tersebut diproduksi untuk mencetak logo dan tulisan – tulisan pengenal untuk baju – baju pada klub bowling, tetapi pada akhirnya lebih diarahkan sebagai suatu solusi baru dalam mencetak sablon kaos. Paten yang diajukan oleh Vasilantone, tanpa membutuhkan waktu yang lama, akhirnya dikabulkan oleh berbagai pengusaha."

Sablon di Indonesia???

Indonesia, yang baru menamakan dirinya sekaligus mendeklarasikanya kepada dunia pada tahun 1945; tak luput dari persinggahan sablon. Istilah sablon di Indonesia yang jauh berbeda dengan istilah aslinya, yaitu Silk Screen Printing dapat penulis lacak dari dari data yang ditemukan adalah penyerapan secara membabibuta dari istilah bahasa Belanda, yakni Schablon.

Namun ketika penulis, mencari kata Schablon dalam kamus bahasa Belanda di internet tidak menemukan artinya dalam Bahasa Indonesia. Penulis hanya menemukan kata Sjabloon yang artinya Contoh. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata sablon didefinisiskan sebagai pola berdesain yang dapat dilukis berdasarkan contoh Namun kata Schablon merujuk pada pengertian sebuah istilah dalan dunia cetak yang berarti Cetak Tembus. Mungkin dari simpul inilah maka kata sablon mulai dikenal di Indonesia sebagai salah satu tehnik cetak.

Itulah sekelumit perjanan Kaos Sablon. Moga-moga aja dapat bermanfat atau paling tidak nambah wawasan kita semua

Rabu, 05 Februari 2014

Mau Sablon Kaos, Kenalan Tinta

0 komentar
Bagi yang teman-teman yang ingin memakai Kaos Sablon atau bahasa lebih enaknya, mengenakan Kaos Sablon, maka alangkah baiknya perkenalan dulu ama jenis-jenis tinta atau cat. Apa sebab, paling tidak untuk mengurangi rasa kebingungan saat udah sampai di tukang Sablon Koas. Atau setidaknya , bisa mengetahui jenis tinta apa yang cocok untuk kaos yang bakal di sablon.

Karena itu, ada sedikit info yang didapat saat menjelajah di dunia maya dan untuk pastikan benar tidaknya, GW tanya-tanya ama tukang Sablon Koas. 

Perihal jenis-jenis tinta sablon dan cat untuk kaos Sablon Manual. Pada umumnya, bahan kaos terdiri dari 2 jenis tinta, yaitu tinta yang berbasis air atau Waterbase inks dan tinta yang berbasis minyak atau Solvenbase. Tinta solvenbase sering disebut dengan istilah Plastisol.


1. JENIS TINTA WATERBASE

a. Tinta Rubber

Tinta ini bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. Untuk sablon diatas dasar kain yang melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lama. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. 

Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan:

-Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar (biasanya untuk warna kain gelap agar warna sablon yang dihasilkan maksimal maka dipergunakan tinta dasar terlebih dahulu), bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. 

-Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna.

b. Tinta Transparan

Tinta ini biasanya dikenal dengan coating. Kenapanya? Hal ini lantaran  difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon, sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap. Tinta ini memiliki bentuk seperti tinta extender yang transparan, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan separasi empat warna dengan terlebih dahulu memberikan rubber white pada permukaan bahannya.

c. Tinta Extender

Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan diatas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu/menyerap pada bahan.

d. Tinta Super White

Tinta ini hampir sama jenisnya dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan color. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan bahan dan transparan, serta dapat disablon diatas dasar bahan berwarna gelap.

e. Tinta Puff/Timbul

Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun plastisol. Tinta ini memerlukan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul.

2. JENIS TINTA SOLVENBASE/PLASTISOL

Tinta ini berbahan dasar PVC dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil (biasanya untuk gambar-gambar foto yang memiliki detail dan tekstur pixel/raster) dengan hasil prima namun harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringannya.

Pasalnya,  tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan beberapa peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Cat ini tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yang banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering digunakan untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density dan t-shirt yang menggunakan tinta plastisol selalu diberi peringatan “Do not iron on design”, sebab tinta ini akan meleleh jika terkena panas secara langsung dari setrika. 

Jenis dari cat platisol diantaranya sebagai berikut:

a. Tinta All Purpose

Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kain berwarna putih atau terang.

b. Tinta High Opacity
Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan bahan jika dibandingkan dengan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density.

c. Tinta Athletic Plastisol

Tinta ini bersifat lentur atau elastis sehingga sangat cocok untuk penyablonan diatas kain polymesh, spandex atau kain dengan motif berlubang-lubang.

d. Cork Base

Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibelitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan diatas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan Spandek dan Rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk di dry clean, bleach atau disetrika.

e. Shimmer Gold & Base

Tinta dari jenis plastisol ini diformulasikan untuk menghasilkan warna seperti metalik. Tinta ini berbentuk pasta dan siap pakai. Tinta ini sangat baik digunakan untuk heat transfer, baik itu cold peel maupun hot peel. Sangat baik digunakan pada kain knitting, cotton, polyster dan rayon. Tidak disarankan untuk pemakaian pada kain jenis nylon atau lycra.

f. High Density Clear

Tinta yang bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah.

g. Wilflex Luna Clear

Tinta plastisol transparan yang tidak terlihat dengan sinar lampu biasa, akan muncul jika terkena sinar ultraviolet.

h. Natural Suade
Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat lembut.



3. JENIS TINTA DAN TEKNIK LAINNYA:

a. Yellow Sparkle

Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip, serta memiliki tampilan yang glosy. Untuk mencetak bubuk ini, sebelumnya harus mencetakkan tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat bubuk ini.

b. Foil Transfer

Aluminium foil dalam bentuk lembaran seperti kertas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus.

c. Pigmen

Ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.

d. Flock

Teknik sablon yang menghasilkan efek cetakan seperti beludru. Terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. Untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.

e. Sugar Printing

Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir.

f. Glow In The Dark

Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali didalam ruangan gelap. Bisa berupa rubber, pigmen maupun plastisol.

g. Reflective Powder

Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari.

h. Discharge Agent

Adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih/grey. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bahan pewarna  kainnya harus dipilih dengan yang dischargeable. Cat ini memiliki kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan

i. Distressed atau Vintage

Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga gambar terlihat pecah-pecah dan terlihat usang/kuno.

j. Shatter Base

Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah (crack). Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.

k. Rock Base

Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu.

l. Sublimation Transfer

Gambar yang dicetak diatas kertas transfer, yang kemudian ditransfer ke kaos menggunakan hotpress. Sublimation transfer umumnya terbagi dalam menjadi dua jenis, hot peel dan cold peel.
1)   Hot Peel
Gambar yang diprint diatas kertas transfer.
2)   Cold Peel
Kertas transfer yang berisi gambar jadi dengan berbagai jenis pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan diatas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan diatas dasar bahan terang maupun gelap. Sebab dalam pembuatannya cold peel menggunakan tinta plastisol.
3)   Rhinestones Heat Press
Aplikasi yang digunakan untuk dekorasi dalam garmen, mempunyai beragam nama sesuai dengan bahan yang digunakan, anatara lain nailheats, rhinestones dan swarovski crystals. Cara pengaplikasiaannya hanya dengan memanaskannya dengan mesin hot press pada suhu 160 derajat celcius selama 10 detik.
4)   High Frequency Welding
Proses aplikasi menggunakan mesin high frequency, seperti aplikasi plastik PVC diatas kain.
5)   Emboss Print
Aplikasi yang menggunakan mesin press tekanan tinggi untuk menciptakan hasil emboss diatas bahan.


Sekian dulu yakssss, lain kali disambung. Kalau masih bingung langsung aja klik kontak 0KE

Selasa, 04 Februari 2014

Cara Sablon Kaos dengan Teknik Manual

0 komentar
Sekadar ingin berbagi aja soal Sablon Kaos, syukur-syukur dapat berguna buat teman-teman semua. Mungkin di antara kita ada yang bertanya-tanya gimana sih cara ngasih gambar di kaos (Sablon Kaos). Dari pada bingung, makanya sedikit gambaran soal tahapan Sablon Koas manual.

Secara singkatnya, tukang Sablon Kaos manual bakal melalaui beberapa tahap dari urusan pra cetak, peralatan sampai finishing. Perlu diperhatikan dalam Sablon Kaos manual sangat dipengaruhi kualitas bahan dan juga cara menyablon dan tak ketinggalan kemampuan orang dalam Sablon Kaos.

Untuk bahan, saat ini banyak gunakan bahan jenis combed memiliki gramasi yang beragam, mulai dari 20S, 24S dan 30S. Semakin besar gramasinya maka kain semakin ringan dan tipis. Di tempat kami menggunakan cotton combed 20s dan 30s.Ada beberapa teknik dalam menyablon kaos, yaitu teknik manual dan digital printing.

Dari pada panjang-panjang, langsung aja pada tahap-tahap Sablon Kaos

1. Setting Desain Kaos

Siapkan desain kaos yang akan di sablon sebelum dicetak sablon, kemudian edit desain kaos menjadi film sablon atau klise film sablon yang siap dicetak sablon berdasarkan warna masing-masing, dalam hal ini desain kaos harus di proses melalui pecah warna atau separasi warna tergantung desain kaosnya bisa berupa sablon vektor atau berupa sablon raster, anda bisa membuat pecah warna menggunakan program coreldraw atau photoshop

2. Tahap pra-afdruk

Tahapan ini meliputi pembersihan dan persiapan screen. Siapkan alat-alat sablon yang dibutuhkan seperti sabun colek ,air ,kain spon. cuci screen sablon menggunakan air dan sabun kemudian di lap dengan menggunakan kain spon. setelah bersih, screen harus dikeringkan dengan menjemurnya di sinar matahari, hal ini perlu karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering.

3. Tahap afdruk

Tahap ini meliputi pemberian obat, pembakaran screen, dan pencucian obat pada screen.Siapkan alat-alat antara lain screen, obat afduk,kipas angin/hairdryer,alat perata screen/penggaris ,campur obat afdruk cairan merah dan putih kemudian masukan sedikit demi sedikit pada screen dan ratakan setipis-tipisnya, kemudian screen dikeringkan dengan menggunakan kipas angin atau hairdryer. Proses pengeringan ini screen tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup/gelap.

4. Tahap pembakaran screen.

Proses selanjutnya siapkan materi seperti kaca, desain kaos yg telah diedit, screen, busa screen, papan. Ambil Papan , taruh busa di atas papan lalu ambil screen yang telah kita siapkan kemudian taruh screen lalu letakkan gambar yang telah diedit dan tempel diatas screen , sebelum desain kaos tersebut ditempel di screen terlebih dahulu olesi dengan minyak goreng, hal ini dilakukan agar kertas pada gambar akan tembus sinar. setelah itu taruh kaca diatas screen.

Kemudian sinari screen dengan sinar matahari. didalam penyinaran waktu yang dibutuhkan antara 15 sampai 20 detik (tergantung panas dan tidaknya terik matahari) karena jika terlalu lama dalam penyinaran, pemfilm-an screen akan gagal atau sulit untuk ditembus. setelah screen kita sinari, maka screen tersebut harus dicuci untuk membersihkan bekas obat. Dalam pencucian membutuhkan alat penyemprot, biasanya menggunakan semprotan untuk memandikan burung, alat ini digunakan untuk membuka desain atau gambar yang terdapat pada screen.

5.Tahap penyablonan

Pada tahap ini, alat-alat yang dibutuhkan antara lain: screen (yang telah difilm),cat, meja sablon (jika diperlukan, rake l(alat penggesut), bahan (kaos). Ambil screen dan setelah itu taruh kain yang akan disablon diatas meja, tuang cat pada screen secukupnya kemudian gesut menggunakan rakel. maka jadilah hasil sablonan.

Perlu diperhatikan, selain bahan kaos yang berkualitas bagus seperti combed, cat sablon juga sangat mempengaruhi hasil sablonan, misal menggunakan cat rubber (karet), ada cat tertentu yang akan menghasilkan kualitas yang bagus, tentunya cat yang tidak mudah pecah. beberapa cat rubber yang kualitasnya jelek sudah kelihatan apabila diraba akan terlihat kaku, kasar dan tentu saja mudah pecah.

6. Setelah kaos selesai disablon,

 Berikutnya adalah tahap finishing sablon kaos, yakni dengan mesin press. Perlukan press? Hanya dengan press yang suhunya diatas 100 derajat akan menghilangkan kadar air yang terdapat dalam cat sablon dan

akan menghasilkan kualitas sablon yang lebih rapat dan akan terasa halus jika diraba. Tidak semua produk sablon kaos dipasaran melalui tahap ini.